Pengalaman Hidup Berbuah Keberhasilan Positif Terus Menerus



Dari sejak kecil pengalaman hidup saya Rainer Budiharto saya rasakan ada enak, suka, gembira, sedih, pedih, memalukan, dan banyak hal.

Dalam hal mengatur keuangan, saya sangat  belajar saat hidup sendiri untuk bekerja di luar kota. Yakni dengan keuangan di tahun 2005 start tabungan sendiri serta berbekal penghasilan dari bekerja di luar Pulau, kota Semarang dan Medan tepat nya. Kehidupan sehari- hari beritikad senantiasa bersahaja, sederhana, dan sesuai tujuan saya bekerja yang mana mendapatkan gaji dengan jumlah Rp 2 Juta di tahun tersebut. Saya tidak ada beban dalam hal kekurangan uang.

Kalau ingat- ingat masa2 masa itu dengan jumlah di tabungan sekitar Rp 10Jt saja. Makanya saya mencari uang. Sehingga kalau sampai saya ada minus di keuangan ya artinya untuk apa saya bekerja?

Waktu awal- awal hingga akhir saya meninggalkan kota Medan tercinta pun belajar satu hal demi hal lain nya saya ikuti proses dengan sebaik2 nya.

Tidak ada dalam benak saya untuk melakukan kesalahan secara sadar dalam hal penggunaan uang. Jadi, jika uang berkurang alias terjadi pemakaian agak besar. Itu pasti karena proses pembelajaran literasi pengaturan keuangan secara otodidak.

Saya bisa katakan otodidak, karena sifat saya yang memang suka membaca, tetapi memadukan dengan akal sehat, serta meminta kebijaksaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Bisa saya katakan bahwa pengalaman hidup tidak bisa di dasarkan dari teori. Teori jika bagus dan seandainya di baca berulang sampai hafal pun. Coba buktikan apakah teori itu hanya 1 atau ada banyak?

Saking banyak teori di telan pasti ada hal- hal tidak teringat alias orang seperti belajar berkendara mobil. Teori masukkan gigi 1 saat jalan menanjak, kemudian lepas kopling, injak gas. Dalam praktek, saat kita mengingat teori, apakah bisa semua berjalan mulus?

Bisa saja tiba- tiba terjadi skenario, sebagai berikut:
1. Mati mesin.
2. Tangan kiri tidak kuat otot membuka rem tangan.
3. Salah masukkan perseneling, misal ke gigi 3.
4. Ada pengemudi belakang tidak sabar dan klakson - klakson.
5. Kendaraan tidak maju- maju karena tanjakan cukup curam.
6. Kemacetan parah yang membuat pikiran bimbang, takut, kelelahan bahkan.
7. Serta hal- hal lain tidak terpikir dan bisa di atasi hanya dengan ketenangan dan pengalaman.

Demikian 1 pengalaman yang dapat saya bagikan. Untuk pengalaman lain akan saya lanjutkan di blog selanjutnya.

Selamat menyimak Sahabat.

Komentar